Lato-lato, Permainan Jadul yang Kini Booming


Hai sobat mlaqumlaqu, ada yang udah tau donk ya dengan permainan Lato-lato? Sejak beberapa bulan belakangan ini hampir di tiap sudut jalan dan perumahan saya menemukan anak-anak memainkan permainan ini. 

Permainan yang berasal dari dua buah bola plastik polimer yang diikat dengan tali yang diadu dan menghasilkan bunyi "tek ketek ketek tek" ini sedang ramai-ramainya digandrungi untuk dimainkan. Kalau sekarang disebutnya Lato-lato yang berasal dari bahasa Bugis yang artinya bunyi benturan dua bola kecil, tapi sebenarnya permainan ini sudah ada sejak lama.

Seperti halnya fashion, musik dan film begitu juga dengan permainan yang trendnya akan berputar kembali ke trend di masa lalu. Saya mengenal permainan Lato-lato ini ketika saya SMP, dan modelnya sama persis dengan yang sekarang tapi kalau dulu ada semacam gagang pegangannya, jadi ketika hendak memainkan Lato-lato ini meminimalisir terkena benturan kedua bola tersebut pada tangan kita. Walaupun model yang tanpa gagang pegangan juga ada seperti Lato-lato yang sekarang ini, tapi mungkin lebih tertantang untuk memainkan yang tanpa gagang pegangan. 

Permainan Lato-lato ini booming sejak diberitakan saat Bapak Presiden Jokowi mengunjungi daerah Subang dan ikut memainkan permainan ini bersama dengan Bapak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain itu juga karena banyaknya media dan postingan di media sosial yang membuat permainan Lato-lato ini jadi viral atau booming. 

Jujur saja saya merasa terganggu dengan bunyi dari permainan ini yang cukup berisik, apalagi seringnya anak-anak yang memainkan Lato-lato ini tidak kenal waktu, nggak pagi, siang bahkan malam pun mereka tetap memainkan Lato-lato ini.

Kalo berdasarkan sejarah asal muasalnya -dilansir dari beberapa sumber yang saya baca-  Lato-lato ini dulunya berasal dari Amerika Selatan yang dikenal dengan sebutan clackers, click clack, knockers, atau juga clankers. 

Usut punya usut permainan ini merupakan jenis permainan yang dilarang, lho. Di tahun 1960an, permainan Lato-lato ini dilarang karena membuat kegaduhan dengan bunyinya dan membahayakan karena pecahan kaca dari kedua bola yang diadu tersebut, di mana pada jaman dulu terbuat dari kaca.

Memang sih dengan adanya Lato-lato ini, anak-anak mulai mengurangi permainan di gawai mereka, hal tersebut sempat saya dengar dari pembicaraan ibu-ibu di dekat rumah saya, bahwa dengan adanya Lato-lato ini anak-anaknya nggak sempat lagi pegang hape. 

Selain itu dengan bermain Lato-lato ini juga termasuk mengasah ketrampilan tangan dan juga bisa sebagai ajang kompetisi dengan sesama teman yang memainkan permainan ini. Namun perlu diingat dan diperhatikan untuk berhati-hati dalam memainkan permainan ini karena banyak juga yang benjol terkena benturan bola dari Lato-lato ini.

Walaupun sekarang sedang viral tapi yah namanya juga permainan musiman, kita lihat saja sampai kapan dia akan bertahan dan tergantikan dengan permainan lain. 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Hai..Terima kasih sudah mampir di blog saya. Tolong tinggalkan komen dengan bahasa yang santun, No Sara, No Politik.