Pokémon Air Adventures Segera Luncurkan Pikachu Jet bersama Garuda Indonesia

Hai sobat mlaqumlaqu, apa kabar? Sebentar lagi liburan sekolah nih, waktunya travelling bareng keluarga atau juga bestie kalian. Kalau lagi travelling pake pesawat, pernah nggak sih kalian ngebayangin kalau ada pesawat jet dengan desain bergambar Pikachu? Pastinya bakal lucu dan membuat mood travelling makin seru, ya ga sih? 

Nah, bagi para penggemar Pokémon GO ataupun karakter Pikachu bakal gembira mendengar kabar baik ini nih! Pokémon Air Adventures akan hadir di Indonesia yang menjalin kerjasama antara Garuda Indonesia, The Pokémon Company, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf), serta Niantic Inc. selaku produsen Pokémon GO.

Proyek Pokémon Air Adventures ini merupakan proyek berupa pesawat jet livery Pokémon yang dari proyek ini diharapkan para calon penumpang atau wisatawan dapat menjalani perjalanan dengan ceria, memeriahkan pariwisata domestik, ataupun memberikan kenangan indah bagi turis lokal ataupun turis mancanegara.

Kebetulan sekali nih sobat mlaqumlaqu, tepatnya pada hari Selasa (30/05) terjadi penandatanganan kerjasama antara The Pokémon Company dan Garuda Indonesia yang berlangsung di Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. Penandatanganan dan seremoni ini dihadiri oleh Mr. Susumu Fukunaga, Corporate Officer Asia Business Division The Pokemon Company, Bapak Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Bapak Irfan Setiaputra President and CEO Garuda Indonesia, dan Mr. Omar Tellez selaku Vice President of Emerging Markets Niantic Inc. 

Sebelum acara penandatanganan dilakukan, para undangan disuguhi tarian maskot Pikachu yang sangat menghibur. Belum lagi di area ballroom terdapat boneka plastik Pikachu yang besar dan sangat menggemaskan, rasanya sayang untuk tidak mengabadikan diri dengan boneka maskot Pikachu tersebut.

Dalam penjelasannya baik Garuda Indonesia dan juga The Pokémon Company, akan membuat 2 pesawat jet berdesain Pikachu yang hadir di Indonesia. Tapi untuk desainnya masih menjadi rahasia nih, sobat. Sedangkan, masa kerjasamanya akan terjalin selama 5 tahun dengan tarif yang disesuaikan dengan rute tujuan. Jadi, tarifnya bakalan sama seperti pesawat terbang pada umumnya.

Garuda Indonesia dan Pokémon Air Adventures Project

Sobat mlaqumlaqu, kalian tau nggak kalau project Pikachu Jet ini telah diluncurkan pada masa pandemi loh! Awalnya karena ketika pandemi terjadi pembatasan perjalanan dengan menggunakan pesawat udara. Karena itulah The Pokémon Company mengajukan proposal Pokémon Air Adventures yang disetujui oleh Kemenparekraf. FYI nih sobat, project Pokémon Air Adventures ini pertama kali melakukan kerjasama dengan maskapai penerbangan di Jepang, kemudian dilanjut dengan beberapa maskapai penerbangan di dunia seperti Singapura, Taiwan, dan China.

Pokémon telah memberikan banyak pengalaman kegembiraan dalam berpetualang melalui game dan melalui animasinya. Pasti bakal lebih asik dong kalau bepergian dengan pesawat dengan desain yang lucu, ceria dan menggemaskan ini. Dengan adanya proyek Pokémon Air Adventures Project ini berharap bisa memberikan kenangan-kenangan yang menyenangkan, memotivasi semua orang entah itu turis lokal maupun turis mancanegara untuk bepergian melalui Pikachu Jet ini. Semoga Pikachu Jet ini dapat saling menghubungkan langit dunia, dan Pikachu serta teman-temannya dapat memberikan kenangan indah ke mana pun kita pergi. Jadi ngga sabar untuk segera melihat hasil desain livery Pokémon di Garuda Indonesia nanti.


Penulis: Nayla

Editor: @hiquds

Berkonten Ria Bersama IndiHome, Mengeksplor Rangkasbitung Berkebaya, Mulai dari Museum Multatuli hingga Goa Maria

Hai sobat mlaqumlaqu, kali ini saya mau rekomendasikan tempat wisata sejarah dan juga wisata religi di sekitar Rangkasbitung. Kalau dulu saya cuma sempat mampir sebentar di Rangkasbitung untuk transit sebelum lanjut ke Merak, kali ini saya mendapat keempatan untuk mengeksplor objek wisata di Rangkasbitung.

Baca juga: Weekend Gateway to Merak

Perjalanan kali ini saya bersama rombongan komunitas Perempuan Pelestari Budaya Nusantara (PPBN) yang khusus mengenakan kebaya dan kain ketika mereka melakukan aktifitas. Nggak jadi masalah walaupun berkain dan berkebaya kami tetap enjoy wira-wiri ke sana ke mari. Menggunakan bus kami berangkat start dari Bekasi dan karena saya tinggal di Jakarta jadi mengambil titik temu di RS UKI Cawang pada Minggu (11/3) pukul 9.00 WIB dan lanjut menjemput sebagian peserta lagi yang tengah menunggu di titik temu berikutnya yaitu di Rest Area Tangerang Selatan lalu lanjut menuju Rangkasbitung.

Jelajah museum hingga tempat ibadah

Museum Multatuli 

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, tibalah kami di tujuan wisata pertama kami yaitu Museum Multatuli. Museum yang berlokasi di Jl. Alun-Alun Timur No.8, Rangkasbitung Barat, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten ini dahulunya adalah rumah peninggalan Wedana Rangkasbitung. Museumnya sendiri berdiri sejak 18 Februari 2018 yang diambil dari nama Multatuli atau Edward Douwes Dekker, yang mengambil tema tentang anti kolonialisme di mana banyak ditampilkan tentang sejarah kolonialisme dan juga pergerakan anti kolonialisme yang dilakukan oleh para pejuang nasionalisme Indonesia.
Bangunan di Museum Multatuli ini berdiri di atas tanah seluas 1934m2 yang terdiri atas pendopo di bagian depan, ruang pameran museum, kantor, toilet, taman dan juga tempat penyimpanan koleksi. Menariknya di taman di Museum Multatuli ini terdapat patung Multatuli yang terbuat dari tembaga yang juga ada di dalam ruang pamer. Di museum ini juga terdapat karya novel yang fenomenal yang berjudul Max Havelaar, buah karya Multatuli dalam bahasa Perancis.

Perpustakaan Saidja Adinda 

Perpustakaan yang lokasinya bersebelahan dengan Museum Multatuli ini menjadi salah satu rujukan masyarakat kota Rangkasbitung dalam belajar literasi. Sayangnya ketika kami datang perpustakaan ini tutup dikarenakan kami datang di akhir pekan sedang waktu operasional perpustakaan ini hanya di hari kerja dari Senin hingga Jumat. 

Alun-alun Kota Rangkasbitung

Setelah puas menjelajah Museum Multatuli kami bergegas menuju pendopo Alun-alun kota Rangkasbitung yang tidak begitu jauh dari museum untuk beristirahat menikmati hidangan makan siang yang sudah kami persiapkan sebelumnya. Selagi berisitirahat makan siang dan sebagian melakukan sholat di mesjid Al- A'raf kami dihibur oleh pengamen yang kebetulan melintas sembari kami berbagi rejeki kepada mereka dan juga para pedagang yang ada di sekitar alun-alun.

Mesjid Agung Al A'raf

Mesjid Agung Al A'raf ini dibangun tahun 1928 di atas tanah wakaf dengan luas sekitar 3.264 meter persegi. Seperti mesjid pada umumnya, Mesjid Agung Rangkasbitung ini juga memiliki menara setinggi 40 meter yang berfungsi untuk menyiarkan azan panggilan sholat. Di mesjid ini kami melakukan sholat sebelum melanjutkan perjalanan menuju destinasi religi berikut yaitu Goa Maria Bukit Kanada dan Vihara Ananda Avalokitesvara yang lokasinya tidak terlalu jauh dari alun-alun ini. Menarik ya, setelah berkunjung ke mesjid kini kami beralih ke wisata religi umat Kristiani dan umat Budha. 

Goa Maria Bukit Kanada

Goa Maria Bukit Kanada (GMBK) yang berlokasi di desa Jatimulya, Rangkasbitung sekitar 3 kilometer dari alun-alun. Pada awalnya, GMBK ini dibangun untuk tempat beribadah umat Katolik yang dibangun pada tahun 1988 oleh umat Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung dan dibantu pimpinan Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi (SFS) di Rangkasbitung.

Namun kedepannya menjadi salah satu objek wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari luar Rangkasbitung dan juga dari berbagai penganut agama lain. Dengan tiket masuk sebesar Rp20.000 dan buka 24 jam setiap hari, GBMK ini terdapat Gua Maria, Kapel Santa Maria Lordes dan juga kawasan agrowisata yang meliputi kebun sayur, kolam ikan, juga tersedia tempat penginapan yang disediakan bagi yang hendak menginap untuk retreat. 
Keberadaan GMBK ini tidak hanya membawa keberkahan bagi wisatawan yang berkunjung tapi juga penduduk sekitar yang ikut mendapatkan berkah rejeki dari pengunjung yang datang.

Vihara Ananda Avalokitesvara

Lanjut dari GMBK kami beranjak menuju Vihara Ananda Avalokitesvara yang berlokasi di Jalan Sunan Kalijaga, kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung yang dibangun pada tahun 1957. Pembangunan vihara ini tidak lepas dari peran warga pribumi yang memiliki lahan yang sekarang ditempati vihara yang merupakan kampung kebon kopi, yaitu mbah Zakaria. Sebagai penghormatan atas peran beliau, di dalam vihara ini terdapat satu ruang persembahan atau altar untuk para pengunjung berdoa.
Walaupun mbah Zakaria berbeda keyakinan namun berkat bantuan beliau umat Budha dapat beribadah dengan tenang dengan dibangunnya vihara ini. Masyarakat sekitar juga hidup rukun damai dengan perbedaan keyakinan yang ada, seperti yang terdapat dalam nilai Pancasila bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Berkonten Ria bersama IndiHome

Pengalaman mengikuti perjalanan wisata bersama Komunitas PPBN ini memberi kesan dan sayang bila tidak diabadikan dan disebarkan sebagai salah satu referensi tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beruntungnya jaringan internet cepat yang mumpuni berhasil membantu saya dalam memposting artikel pengalaman saya ini.

Berkat dukungan Telkom Indonesia sebagai internetnya Indonesia, momen penting ini dapat saya sebarkan sebagai konten yang insyaa Allah bermanfaat bagi para pelaku jalan-jalan. Apalagi IndiHome sebagai provider Telkom Indonesia didukung oleh jaringan fiber optic yang mampu melakukan transfer data dengan kecepatan hingga 100 Mbps. Jaringan fiber optic ini ditengarai cukup tangguh dari ganggun elektromagnetik dan bahkan serangan petir, jadi aktivitas berkonten ria bersama IndiHome jadi aktivitas tanpa batas.






























5 Hidangan Khas Lebaran Favorit di Rumah yang Resepnya dari Telkom Indonesia

Halo sobat mlaqumlaqu, alhamdulillah sudah memasuki hari ke 22 di bulan puasa Ramadan tahun ini. Bagaimana puasa sobat semua nih? Semoga lancar semua ya dan ibadahnya diterima Allah SWT, aammiin. Nah sobat mlaqumlaqu, biasanya nih di minggu-minggu terakhir jelang hari Lebaran, selain semakin meningkatkan amal ibadah, kita juga mulai disibukkan dengan persiapan menyambut hari Lebaran. Ada yang mulai menyiapkan outfit keluarga, bebersih rumah, dan yang paling ngga ketinggalan yaitu menyiapkan hidangan apa aja yang akan disajikan di Hari Raya Idul Fitri nanti.

Ngomongin hidangan khas Lebaran, biasanya setiap keluarga memiliki hidangan favorit yang akan disajikan di hari raya, begitu juga dengan saya dan keluarga. Hidangan favorit keluarga saya mungkin saja sama dengan hidangan yang ada di keluarga lain tapi walau begitu hidangan khas Lebaran favorit ini saya kerjakan sendiri bersama anak-anak.

Makanan Khas Lebaran yang Wajib Ada 

Momen Lebaran memang menjadi momen yang ditunggu-tunggu setelah kita menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Lebaran atau Idul Fitri menjadi momen di mana kita dapat kembali ke fitrah kita setelah sebulan penuh memanfaatkannya dengan lebih banyak melakukan amal kebaikan. Menyambut momen Lebaran ini ada tradisi di negara kita yang biasanya menyiapkan makanan khas yang biasanya hanya ada di hari-hari spesial seperti Hari Raya Idul Fitri ini.

Berikut makanan khas lebaran yang wajib ada di keluarga saya, yang biasanya kalau di hari biasa saya jarang sekali memasaknya.

1. Opor ayam

Masakan khas Lebaran ini saya yakin ada di setiap keluarga. Yup, opor ayam merupakan salah satu hidangan khas Lebaran yang menjadi favorit hampir di setiap daerah di Indonesia. Masakan yang terdiri dari potongan daging ayam yang dimasak dengan menggunakan bumbu dan rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, sereh, dan ditambahkan santan untuk memberikan rasa gurih dan kental pada hasil akhir masakan.

2. Sambel goreng kentang dan hati sapi
Selain opor ayam, masakan khas Lebaran satu ini juga sering kali ngga pernah ketinggalan di meja makan keluarga saya. Sejak masih kecil dulu, almarhumah ibu saya memasak hidangan khas Lebaran ini, Sambel goreng kentang dan hati sapi. Biasanya, sehari jelang Hari Raya saya dan kakak perempuan saya yang berbelanja keperluan dapur termasuk bahan-bahan untuk membuat masakan ini.
Masakan khas Lebaran yang wajib ada di rumah ini memang cocok menjadi teman pendamping makan opor ayam bersama ketupat. Opor ayam yang gurih dipadukan dengan Sambel goreng kentang dan hati sapi yang pedas membuat hidangan khas Lebaran ini menjadi menu favorit keluarga.

3. Semur daging
Semur daging ini juga salah satu makanan khas Lebaran yang wajib ada di tradisi keluarga saya. Daging yang biasa dipilih yaitu daging sapi bagian has dalam yang lebih banyak dagingnya dari pada lemaknya. Semur daging yang dimasak bukan jenis semur daging yang medok yang warnanya coklat pekat nyaris kehitaman seperti Semur daging khas Betawi yang biasa ada sebagai pendamping lauk di nasi uduk. Rasanya yang manis dan sedikit pedas dari lada membuat semur daging ini juga cocok menjadi pendamping Opor ayam di hidangan Lebaran.

4. Nastar dan Kastengel

Untuk kue kering yang dihadirkan sebagai makanan khas Lebaran dari tahun ke tahun yaitu Nastar dan Kastengel atau Nastar keju. Di keluarga besar saya biasanya yang membuat kue-kue Lebaran itu jatahnya kakak-kakak saya. Namun di keluarga kecil saya sekarang ini kami jarang membuat Nastar dan Kastengel, sebagai gantinya saya memesan pada tetangga atau teman. Jujur aja, membuat kue kering itu butuh kesabaran dan ketelitian karena bentuk dari kue kering ini termasuk kecil-kecil jadi butuh waktu lebih lama. Namun begitu anak-anak saya biasanya meminta jenis kue kering ini untuk ada di hidangan Lebaran kami.

5. Madu Mongso
Tidak banyak keluarga di sekitar tempat tinggal saya yang menyediakan hidangan khas Lebaran ini. Awalnya Madu mongso ini merupakan tape ketan yang sudah difermentasikan dan dimasak dengan menambahkan gula pasir hingga mengental dan kering. Setelah matang lalu dibungkus dengan kertas minyak menyerupai permen. Teksturnya sendiri kenyal dan padat, rasanya campuran asam dan manis. 

Googling resep makanan khas Lebaran dengan internet provider

Menyiapkan makanan khas Lebaran bagi yang nggak terlalu bisa masak seperti saya tentu saja cukup membingungkan. Bingung bahan apa yang harus disiapkan dan juga cara memasaknya. Tapi untungnya perkembangan teknologi sekarang ini yang cukup pesat dengan adanya jaringan internet membantu saya dalam mencari info yang saya butuhkan. Urusan mencari resep nggak kayak dulu lagi yang harus membuka buku resep atau majalah masakan. Cukup buka aja hape atau laptop dan searching deh resep apa yang kita inginkan. Namun begitu dibutuhkan internet provider yang mumpuni seperti IndiHome yang merupakan salah satu karya Tekom Indonesia yang membantu banyak pengguna untuk mencari sumber info yang dibutuhkan termasuk resep masakan.

IndiHome merupakan layanan internet rumah Triple Play dari Telkom Indonesia dengan kecepatan yang stabil di segala cuaca. Selain itu IndiHome menggunakan jaringan fiber optic yang mampu melakukan transfer data dengan kecepatan hingga 100Mbps. Mau nonton tayangan film atau scrol resep tetap lancar jaya nih, karena kabel fiber optic ini cukup tangguh dari gangguan elektromagnetik dan bahkan kilatan petir. Jadi walaupun di rumah aja, saya masih tetap bisa mendapatkan informasi dan tentu saja mengupload konten masakan saya ke sosial media hanya dari internetnya Indonesia. Berkonten ria bersama IndiHome jadi aktivitas tanpa batas.

Nah sobat mlaqumlaqu, dari ke lima hidangan khas Lebaran yang ada di rumah keluarga saya ini, mana nih yang sobat mlaqumlaqu juga hidangkan untuk keluarga di Hari raya Lebaran dan menjadi hidangan yang wajib ada?



Ada Menu Apa Aja di Kantin Perpusnas?

Hai sobat mlaqumlaqu, nggak terasa udah siang aja nih. jangan lupa makan siang ya, sob. Kalo kebetulan kalian lagi ada di Perpusnas Jakarta, kalian boleh lho coba menu makanan di kantin Perpusnas yang ada di lantai 4. Jadi selain ada Kafe L yang ada di lantai 1 atau lobby utama, Perpusnas juga menyediakan Kantin yang ada di lantai 4 dengan menu yang beragam dan ruangannya lebih luas dari pada Kafe L yang ada di lobby.

Baca juga : Nyobain Menu di Kafe L Perpusnas Jakarta

Selain ke Perpusnas untuk membaca buku, mencari referensi dan juga berwisata literasi, sobat mlaqumlaqu bisa juga nih nyicipin menu yang ada di Kantin Perpusnas. Terkadang kita suka keasyikan ketika sedang membaca buku atau melakukan aktivitas lain sampai lupa makan, apalagi kalau ternyata nggak bawa bekal dari rumah. Nah dari pada sakit karena telat atau lupa makan, sobat bisa nih melipir sebentar ke lantai 4 untuk makan siang.

Kantin Perpusnas yang ada di lantai 4 ini dikelola oleh pihak luar Perpusnas yang dibantu oleh karyawannya yang berjumlah kurang lebih 10 orang. Untuk jam operasional Kantin yaitu buka dari jam 09.00-17.00 WIB, berbeda dengan Kafe L yang ada di lobby jam operasionalnya dari jam 09.00-21.00 WIB mengikuti jam operasional Perpusnas. Selain Kantin, di lantai 4 ini juga ada mini store yang menjual aneka snack dan minuman ringan tapi pengelolaannya berbeda dengan Kantin.


Untuk menu di Kantin, mereka menyediakan mulai dari makanan berat seperti nasi lengkap dengan sayur, bakso, gado-gado lontong juga makanan kecil seperti kue-kue dan tentunya aneka minuman mulai dari es teh, kopi hingga aneka jus. Berikut saya spill ya menu di Kantin yang sudah saya coba.

1. Paket nasi,lauk dan sayur

Tampilan makanan yang ada di kantin Perpusnas di tata dalam lemari kaca dengan menggunakan wadah yang terbuat dari stainless steel. Menu yang bisa sobat coba yaitu pake nasi dengan lauk dan sayur. Untuk menu paket nasi ini biasanya tiap hari berbeda-beda menunya terutama untuk sayur, sedang untuk lauknya setiap hari pasti ada ayam, telor, ikan tuna serta gorengan bakwan dan sambel. 

Nah ketika saya mencoba sarapan di kantin perpusnas, menunya hari itu yaitu sayur labu dengan tempe kuah santan dan sayur sawi dengan tauge. Saya memilih sayur labu dengan lauk ikan tuna. Untuk harga dimulai dari harga Rp15.000 - Rp20.000.

2. Nasi ayam geprek

Menu satu ini termasuk yang banyak direquest pengunjung kantin Perpusnas dan kebanyakan dari mereka adalah anak sekolah atau mahasiswa. Ayam geprek ini ada dua jenis yaitu yang dengan keju mozarela di atasnya atau yang tanpa keju. Untuk harganya di kisaran Rp18.000 - Rp20.000.

3. Bakso dan mie ayam

Buat pecinta mie, di kantin Perpusnas juga tersedia bakso dan mie ayam. kalo lagi cuaca mendung dan dingin, enak banget nih makan yang berkuah hangat seperti bakso atau mie ayam ini. Untuk harga di kisaran Rp15.000 - Rp18.000.

4. Gado-gado lontong

Males makan nasi? Tenang, di kantin Perpusnas juga tersedia sayuran lengkap seperti gado-gado. Mau pakai lontong sebagai pengganti nasi juga bisa, atau sayuran aja tanpa lontong?Bisa juga kok. Harganya di kisaran Rp15.000.

5. Aneka kue-kue

Selain makanan berat, di kantin Perpusnas juga ada kue-kue, mulai dari kue basah, aneka bolu sampai gorengan juga ada. Favorit saya tuh kue sus, kulitnya lembut dan isian vlanya nggak terlalu manis. Selain kue sus, ada juga risol mayo, pastel, roti srikaya, sosis solo, kue bolu, bronis, dan masih banyak lagi. Biasanya sih kue-kue ini ada setiap hari dengan kisaran harga mulai dari Rp3.000 - Rp5.000.

6. Aneka minuman

Untuk minuman, kantin Perpusnas menyediakan mulai dari air mineral dalam kemasan hingga teh, kopi dan aneka jus. Jus yang tersedia biasanya jus mangga, melon, semangka, alpukat dan jeruk dengan kisaran harga Rp5.000 - Rp15.000. 

Oiya, sobat mlaqumlaqu, walaupun kantin Perpusnas menyediakan makanan dan minuman, tapi pengunjung tetap dapat makan di tempat apabila membawa bekal sendiri. Jadi kantin ini sebagai ruangan khusus untuk pengunjung diperbolehkan makan dan minum. Tertarik untuk makan siang di kantin perpusnas, sobat?

Fiesta Seafood, Menu Praktis Bergizi Tinggi

 

Hai sobat mlaqumlaqu, siapa nih yang suka olahan seafood di menu makanannya? Saya sekeluarga termasuk yang suka makan seafood, mau yang olahan ataupun masih segar. Kalau favorit di rumah saya nih sukanya udang dan ikan, sesekali lah kepiting itupun bukan masak sendiri karena saya nggak bisa masaknya hehehe. Seperti yang kita tahu, banyak mengkonsumsi ikan sangat bagus untuk tubuh kita terutama anak-anak karena banyak mengandung protein hewani salah satunya Omega 3 untuk perkembangan otak.

Selain itu Omega 3 sangat baik untuk meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan dan baik untuk perkembangan fisik dan mental. Omega 3 juga bermanfaat bagi anak-anak yang menderita disleksia, dyspraxia dan ADHD.

Walaupun ngga bisa setiap hari mengolah seafood yang segar, tapi saya berusaha untuk menyajikan hidangan olahan seafood untuk anak-anak. Ada banyak di jual di pasaran aneka olahan seafood yang membantu kita untuk menyajikan sumber protein untuk keluarga. Salah satu olahan seafood yang menjadi pilihan saya yaitu Fiesta Seafood.

Mengapa pilih Fiesta Seafood?

Sebagai salah satu produsen makanan terpercaya, Fiesta Seafood berada di bawah naungan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Food Division), disebut juga CP Food, mengembangkan bisnis di bidang industri pengolahan makanan. Dalam hal pengolahan produknya, CP Food memiliki standar pengolahan produk setara standar internasional, seperti pengawasan quality control, menggunakan mesin berteknologi tinggi yang canggih, modern dan higinis, suhu kondisi penyimpanan dan pendistribusian yang selalu dalam keadaan beku, dan masih banyak lagi.

Fiesta Seafood sebagai produk makanan yang terbuat dari bahan seafood asli dan pilihan seperti ikan dan udang yang bebas antibiotik. Dalam setiap produk Fiesta Seafood mengandung Omega 6 yang baik untuk pertumbuhan otak dan Omega 9 yang penting untuk mengurangi kadar lemak jahat dalam tubuh, serta Asam Amino Esensial yang menjaga keseimbangan metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan. Mengkonsumsi Fiesta Seafood mampu mencukupi kebutuhan protein hewani yang banyak terkandung di dalamnya.

Dalam mengolah Fiesta Seafood ini juga cukup praktis dan cocok dimasak berbagai menu seafood ala restoran yang pastinya lezat dan bergizi. Produk Fiesta Seafood sangat beragam ada Fiesta Seafood Dory Steak, Fiesta Seafood Shrimp Roll, Fiesta Seafood Ebi Fry, Fiesta Seafood Somay Udang, Fiesta Seafood Tofu Udang, Fiesta Seafood Somay Jamur, Fiesta Seafood Makarel Saus cabai dan Fiesta Seafood Sarden Saus Cabai. Belum lagi produk lain seperti bakso, otak-otak, fish cake, dan yang lainnya.

Selain itu produk-produk Fiesta Seafood juga mudah didapatkan baik melalui pasar tradisional, supermarket seperti Prima Fresh Mart, Superindo, AEON, Hari-Hari Swalayan, GS Supermarket, NagaSwalayan, dan toko-toko frozen food terdekat, maupun di market place seperti di Tokopedia dan Shopee.

Fiesta Food, menu praktis bergizi tinggi

Produk Fiesta Seafood sangat beragam, ini juga yang membuat saya menyukainya. Terkadang ingin makan seafood ala restoran, tapi kalau makan di restoran pasti harganya mahal. Nah untuk menyiasatinya saya membeli Fiesta Seafood dan memasaknya di rumah. Selain praktis membuatnya, pastinya juga jadi lebih hemat dan bisa dinikmati bersama keluarga. 

Baca juga: Review Chief Coffee Radio Dalam

Beberapa waktu lalu saya membeli Fiesta Seafood Ebi Fry, Fiesta Seafood Dory Steak dan Fiesta Seafood Shrimp Sumay. Ketiga produk ini saya kreasikan dari resep yang ada di instagram @ayomakanseafood dan @fiestaseafood. Di sosial media Fiesta Seafood ada banyak informasi, tips dan juga resep yang bermanfaat untuk kita praktekkan. Jadi kita ngga kehabisan ide kalau mau menyajikan masakan untuk keluarga, bahkan sajian ala restoran juga ada lho resepnya.

Berikut 3 resep yang saya kreasikan dari produk Fiesta Seafood.

1. Fiesta Seafood Ebi Fry Gulung Mie

Bahan:

-Fiesta Seafood Ebi Fry 1 bungkus

-mie instan 1 bungkus

-air 200 ml

-minyak goreng

-saos sambal

Cara membuat:

-Rebus air dalam panci hingga mendidih, masukkan mie instan, rebus hingga cukup lembek, angkat, tiriskan.

-Keluarkan Fiesta Seafood Ebi Fry, balut satu persatu dengan mie hingga tertutup sebagian, sisihkan.

-Panaskan wajan yang berisi minyak goreng, masukkan Fiesta Seafood Eby Fry yang sudah dibalut mie. Goreng hingga kuning kecoklatan, angkat, tiriskan.

-Sajikan Fiesta Seafood Ebi Fry dengan saos sambal.

2. Fiesta Seafood Dory Steak with Salted Egg Sauce

Bahan:

-Fiesta Seafood Dory Steak 1 bungkus

-minyak goreng secukupnya

-kuning telor asin 3 butir

-susu cair 150 ml

-bawang putih 3 siung

-daun salam pengganti daun kari 2 lembar

-lada secukupnya

-gula pasir secukupnya

Cara membuat:

-Goreng Fiesta Seafood Dory Steak dalam wajan panas hingga matang kuning kecoklatan, angkat, sisihkan.

-Tumis bawang putih yang sudah dicincang hingga harum

-Masukkan kuning telor asin yang sudah dihancurkan, aduk rata

-Tuang susu cair, aduk rata

-Tambahkan daun salam, lada dan gula pasir, aduk hingga mengental, angkat, sisihkan

-Sajikan Fiesta Seafood Dory Steak di piring dengan saus terpisah atau bisa juga di tuang di atasnya.

3. Fiesta Seafood Shrimp Sumay dengan kuah 

Bahan:

-Fiesta Seafood Shrim Sumay 1 bungkus

-bawang putih 3 siung

-minyak goreng secukupnya

-air kaldu 200 ml

-daun bawang secukupnya

-lada secukupnya

-garam secukupnya

-bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:

-Kukus Fiesta Seafood Shrimp Sumay kurang lebih 5 menit, angkat, sisihkan

-Tumis bawang putih hingga harum, tuangkan air kaldu, rebus hingga mendidih

-Tambahkan daun bawang, lada dan garam secukupnya, aduk, matikan kompor, sisihkan

-Siapkan mangkuk, tata Fiesta Seafood Shrimp Sumay, tuang kuah kaldu secukupnya, taburkan bawang goreng, sajikan.

Nah sobat mlaqumlaqu, mudah bukan menyajikan hidangan olahan seafood di rumah dengan Fiesta Seafood? Yuk coba juga, selain praktis juga pastinya bergizi tinggi. Untuk informasi lebih lengkap tentang Fiesta Seafood, kalian bisa kunjungi 

● Facebook: Ayo Makan Seafood

● Instagram: @ayomakanseafood | @fiestaseafood

● TikTok: @ayomakanseafood

● Website: www.makanseafood.com

● Tokopedia: https://www.tokopedia.com/cpprimaseafood

● Shopee: https://shopee.co.id/cpprimaseafood

Selamat mencoba.

Saung Ranggon, Hidden Gem Rumah Tertua di Cikarang

 Halo sobat mlaqumlaqu. Di artikel sebelumnya di sini, saya mengulas tentang salah satu tempat wisata edukasi di Cikarang yaitu Taman Buaya Indonesia Jaya. Masih berada di Cikarang juga, saya baru tahu lho kalau ternyata ada hidden gem rumah tertua di Cikarang yang berdiri sejak abad 16 yaitu Saung Ranggon. Kondisi rumah tertua tersebut juga masih terawat, yang dijaga oleh generasi ke 6 dari pemilik rumah tersebut. Jadi akhir pekan minggu kemarin itu saya mengikuti acara jalan bareng komunitas Click Kompasiana melakukan Jelajah Click Cikarang. Tujuan destinasi kali ini yaitu wilayah Cikarang dan terpilih salah satunya Saung Ranggon ini.

Saung Ranggon, hidden gem Cikarang Barat

Pada jaman penjajahan Belanda, banyak prajurit Indonesia yang dikejar oleh pasukan Belanda. Tidak sedikit yang tertangkap, namun banyak juga yang berhasil melarikan diri dan bersembunyi. Ada banyak tempat di berbagai daerah di Indonesia yang dipakai sebagai tempat persembunyian atau persinggahan dari kejaran pasukan Belanda, salah satunya rumah penduduk setempat. Kebanyakan rumah jaman dulu itu khas rumah tradisional seperti berbentuk rumah panggung dan terbuat dari kayu Jati atau kayu Ulin yang tahan lama.
Saung Ranggon merupakan salah satu rumah adat tradisional di Cikarang Barat yang menjadi tempat persembunyian anak Pangeran Jayakarta dan para utusan Wali dari kejaran pasukan Belanda. Berlokasi di Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Saung Ranggon ini dibangun sekitar abad 16 atas perintah Pangeran Rangga, salah putra Pangeran Jayakarta yang bermukim di Cikedokan. Menurut kabar, Saung Ranggon ini sempat tidak terurus, hingga akhirnya ditemukan oleh Raden Abbas, pasukan Mataram dan merawatnya. Di jaman kerajaan Pajajaran bahkan Saung Ranggon juga dijadikan sebagai tempat untuk merencanakan strategi perang.

Untuk mencapai Saung Ranggon ini dari stasiun Cikarang menggunakan mobil sewaan dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 20 menit atau 20 km. Menempati area seluas 500 meter persegi, Saung Ranggon yang berbentuk rumah panggung ini berukuran 7,6 x 7,2 meter. Setelah menjadi tempat persembunyian dari kejaran pasukan Belanda, Saung Ranggon ini juga difungsikan sebagai tempat penyimpanan benda pusaka seperti keris, pedang peninggalan Pangeran Jayakarta.
Saung dalam bahasa Sunda berarti rumah yang dijadikan sebagai lumbung padi atau tempat penyimpanan hasil tani. Karena berbentuk panggung, Saung Ranggon memerlukan tangga untuk menaikinya dengan 7 buah anak tangga. Uniknya, rangka atap Saung Ranggon ini berbentuk V terbalik, kayu penyangga terbuat dari kayu Ulin yang terkenal ketahanannya. Menurut juru kunci Saung Ranggon yang bertugas memelihara, menjaga dan merawat Saung Ranggon beserta isinya, Ibu Sri Mulyati bahwa tugas menjaga rumah adat peninggalan ini dilakukan secara turun temurun. Beliau adalah generasi ke 6 dari Raden Abbas, pasukan Mataram yang menemukan kembali Saung Ranggon ini di tahun 1821.

Posisi Saung Ranggon ini menghadap Selatan dengan satu pintu utama tanpa jendela. Kondisi Saung Ranggon ini terdiri atas 2 ruangan, di mana yang satu ruangan sebagai ruang terbuka dan yang satunya lagi berupa kamar dengan penyekat tempat menyimpan benda pusaka. Di dalam kamar tersebut juga terdapat tempat tidur, beberapa foto dan lukisan diantaranya foto Presiden Pertama RI Soekarno, lukisan Wali Songo dan juga lukisan Nyai Roro Kidul.

Menurut Ibu Sri, banyak pengunjung yang datang ke Saung Ranggon sekaligus sebagai ziarah ke makam keturunan Pangeran Jayakarta yang lokasi makamnya tidak jauh dari Saung Ranggon tersebut. Sebagai juru kunci, beliau mendampingi setiap ada pengunjung yang hendak berdoa menyampaikan hajatnya di dalam kamar. Oleh sebab itu di dalam kamar juga tersedia sajadah untuk sholat.

Oiya sobat mlaqumlaqu, Saung Ranggon yang dikelilingi pagar ini sudah resmi sebagai cagar budaya Kabupaten Bekasi, ya. Secara keseluruhan, Saung Ranggon ini cukup terawat dengan baik mengingat usianya yang mencapai 5 abad namun masih terlihat kokoh. Di sekeliling ruangan dalam saung ditutup hordeng berwarna biru hingga cahaya matahari minim masuk ke dalam yang membuat ruangan terasa lembab. Selain bangunan saung di depan saung terdapat bangunan rumah tinggal Sri beserta keluarganya, sedang di samping kanan dan kiri saung terdapat rumah makan dan mushola kecil untuk pengunjung melakukan ibadah sholat. Tidak jauh dari mushola terdapat makam keturunan para Wali dan juga sumur yang diperkirakan usianya sama dengan Saung Ranggon tersebut. 




Ada Buaya Berantem di Taman Buaya Indonesia Jaya Cikarang

Hola sobat mlaqumlaqu, apa kabarnya nih di bulan Februari yang sebentar lagi berakhir? Semoga sobat sehat-sehat semua ya. Perjalanan mlaqumlaqu kali ini sampai ke tetangganya Bekasi nih, tepatnya ke daerah Cikarang. Penasaran juga ada objek wisata apa ya di sekitaran Cikarang itu? Kabarnya ada tempat penangkaran buaya terbesar di Indonesia,lho. Ok, lets check it out then.

Tepat pukul 9.00 WIB saya dan teman dari komunitas Kompasianer pengguna transportasi Commuter Line, MRT dan LRT atau dikenal dengan Click berkumpul di stasiun Manggarai pada hari Sabtu lalu. Kami berencana menjelajah Cikarang tepatnya ke objek wisata Taman Buaya Indonesia Jaya, tempat pemeliharaan dan penangkaran buaya. Lokasi Taman Buaya ini berada di desa Sukaragam, tepatnya di Jalan Raya Cikarang Cibarusah, kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kalau dari stasiun Cikarang memakan waktu tempuh sekitar 1 jam menggunakan mobil.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Piknik Gratis di Jakarta

Setelah semua peserta Jelajah Click Cikarang berkumpul, kami menaiki kereta commuter line dengan relasi stasiun Angke - stasiun Cikarang dengan jadwal keberangkatan pukul 09.27 WIB. Berhubung hari itu akhir pekan, penumpang kereta cukup banyak mengantri untuk menaiki kereta dengan jurusan Bekasi Cikarang ini. Perjalanan dengan kereta ditempuh sekitar 45 menit dengan berhenti di stasiun Matraman, Jatinegara, Klender, Buaran, Klender Baru, Cakung, Kranji, Bekasi, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung dan berakhir di stasiun Cikarang. Dari stasiun Cikarang kami melanjutkan perjalanan menuju Saung Ranggon yaitu salah satu lokasi situs cagar budaya berupa rumah tertua di Bekasi. Cerita tentang Saung Ranggon ini ada di sini

Lihat buaya berantem di Taman Buaya Indonesia Jaya, Cikarang

Taman Buaya Indonesia Jaya yang masuk dalam wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi ini merupakan salah satu tempat pemeliharaan dan penangkaran buaya milik perorangan. Sebelumnya berlokasi di Pluit dari tahun 1980an, tapi kemudian pindah karena lokasinya mau dijadikan pusat perbelanjaan dan menempati lokasi yang sekarang sejak tahun 1991.
 
Berada di pinggir jalan utama Jalan Raya Cikarang Cibarusah, di mana jalan raya ini termasuk jalur padat kendaraan yang melintas dari Cikarang menuju Cibarusah dan sekitarnya. Memasuki halaman parkir Taman Buaya Indonesia Jaya, kami disambut patung buaya yang besar dengan panjang 4 meter di depan dekat dengan pintu masuk ke dalam taman dan loket karcis. Harga karcis masuk Taman Buaya Indonesia Jaya ini sebesar Rp20.000 tanpa batasan usia dan beroperasi mulai pukul 08.00-16.00 WIB setiap hari.
Dengan luas sekitar 1,2 hektar, terdapat 320 buaya dengan berbagai jenis yang ada di Taman Buaya Indonesia Jaya, yang dahulu dikenal sebagai pusat penangkaran buaya terbesar di Indonesia. Jumlah buaya yang ada sekarang ini semakin menyusut dari sebelumnya yang mencapai 500an lebih akibat banyaknya yang mati karena saling berantem antar mereka dalam memperebutkan wilayah, makanan bahkan juga pasangan.

Di taman ini terdapat 4 buah kolam yang tiap kolamnya dapat menampung hingga 100 ekor buaya. Ketika saya mulai mendekati kolam, terlihat buaya-buaya yang berderet berbaris diam bahkan ada yang mulutnya terbuka memperlihatkan gigi-giginya yang tajam. Saya sempat bertanya pada Pak Warsidi, salah satu petugas Taman Buaya Indonesia Jaya kenapa buaya kok suka membuka mulutnya dan diam tanpa gerak. Beliau bilang kalau itu buaya sedang mengatur masuknya udara yang masuk, ooo kirain lagi jemur giginya karena abis makan hehehe. Satu lagi yang bikin saya takjub, ternyata usia hidup buaya termasuk panjang ya bisa mencapai usia 100 tahun. Seperti yang ada di Taman Buaya Indonesia Jaya ini ada yang berusia 60 tahun. Subhanallah.

Pak Warsidi juga menjelaskan bahwa buaya yang ada di pusat pemeliharaan dan penangkaran ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu buaya Sumatra, buaya Kalimantan yang bermoncong panjang, buaya Papua atau buaya hitam, buaya buntung dan buaya putih (albino). Buaya-buaya ini sanggup menghabiskan 8-9 ekor ayam sekali makan per 1 ekor buaya. Idealnya sih buaya-buaya ini makannya tiap hari, tapi berhubung kendala dana operasional dalam membeli makanan untuk buaya terbatas mengandalkan dari pemasukan tiket pengunjung, jadi buaya-buaya ini diberi makan seminggu dua kali. Kasihan ya, pantes aja buaya-buaya ini jadi suka berantem antar mereka karena faktor rebutan makanan juga. Belum lagi tenaga operasionalnya yang juga kurang dalam hal pengawasan dan pemeliharaan kolam serta fasilitas lainnya.


Sebelum pandemi, Taman Buaya Indonesia Jaya ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit keluarga karena nggak cuma bisa melihat buaya dari dekat tapi juga bisa menyaksikan atraksi mereka. Pengunjung juga bisa melihat ketika petugas memberi makan, bahkan juga bisa melihat proses penetasan telur, perawatan bayi buaya dan juga mengenal jenis-jenis buaya. Di Taman Buaya Indonesia ini jadi semacam tempat pengunjung belajar langsung dari objeknya, bisa dikatakan semacam edukasi wisata.

Selain terdapat kolam berisi buaya, di taman ini juga menyediakan fasilitas saung keluarga, ruang pentas untuk acara tertentu, ruang atraksi buaya, tempat parkir yang luas, warung makanan, toilet, dan wahana permainan anak seperti ayunan. Kalau menurut saya sih, Taman Buaya Indonesia Jaya ini layak mendapat support pemerintah agar pemeliharaan buaya-buaya dan kolamnya dapat maksimal dan menghindari buaya-buaya itu mati karena kelaparan. Menurut kalian gimana, sobat mlaqumlaqu?