Pengalaman Naik Kereta Bandara Premium dengan Tiket Hanya 5K

Hai sobat mlaqumlaqu, apa kabar? Pernah bepergian dengan menggunakan pesawat? Jarak dari rumah kalian ke bandara jauh, ga? Biasanya kalian menggunakan transportasi apa nih, pribadi atau umum? Nah..kali ini saya mau cerita pengalaman saya naik kereta bandara nih. Udah tau kan buat warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin bepergian dengan menggunakan pesawat harus berada beberapa jam sebelum check-in di bandara Soekarno Hatta atau Halim Perdanakusumah di mana pesawat akan membawa kita ke tempat tujuan.

Menuju bandara Soekarno Hatta selain bisa dengan kendaraan pribadi, juga bisa menggunakan kendaraan umum seperti bus. Tapi kalian tau gak kalo ke bandara Soekarno Hatta sekarang bisa menggunakan kereta bandara, lho. Selain menghemat waktu, juga hemat ongkos. Gak percaya? Beberapa waktu lalu saya mencoba naik kereta bandara dari stasiun Manggarai cuma 5ribu lho. Beneran, murah ya?

Baca juga : Weekend Getaway: One day trip to Merak hanya 9K

Jadi kereta bandara itu sebenarnya udah beroperasi sejak 2 Januari 2018, namun sempat berhenti sementara mulai 21 Juli–31 Agustus 2021. Oiya, kereta bandara ini dikelola oleh PT Railink (menjalankan bisnis sebagai KAI Bandara) yang merupakan perusahaan hasil kerja sama (joint venture) antara dua BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II (kedua-duanya Persero) dengan komposisi kepemilikan saham 60% PT KAI dan 40% PT AP II. 


Kegiatan usaha yang dijalaninya yaitu pengoperasian, pengelolaan dan pengusahaan kereta api bandara, pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di bandara dan di pusat kota, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api, pembangunan prasarana kereta api, konsultasi dan desain sistem perkeretaapian, dan pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok.

Layanan PT Railink yang ada sekarang ini dikenal dengan Airport Railink Services (Layanan Bandara Railink) mengoperasikan kereta api ARS Kualanamu dan ARS Soekarno-Hatta. Rute kereta bandara yang menuju Soekarno Hatta dari stasiun Manggarai yaitu yaitu: Stasiun BNI City - Stasiun Duri - Stasiun Batuceper - Bandara Internasional Soekarno-Hatta.


Sobat mlaqumlaqu, walau kereta bandara ini sudah beroperasi hampir 3 tahun lalu, tapi saya baru berkesempatan mencobanya pada beberapa bulan lalu, tepatnya 6 April 2021. Jadi waktu itu saya ada undangan seminar yang lokasinya di Tangerang. Kebetulan sekali jarak lokasi tempat seminar gak begitu jauh dari stasiun Batuceper, so saya putuskan untuk naik kereta aja.

Naik KAI Bandara Premium hanya 5k

Berhubung PT Railink baru aja meluncurkan layanan baru KAI Bandara Premium, saya pun gak mau ketinggalan ikut mencobanya. Nah KAI Bandara Premium ini merupakan uji coba layanan kereta bandara dalam bentuk penyesuaian tempat duduk dan juga harga tiket pada beberapa jadwal keberangkatan. Yang saya tau nih sobat mlaqumlaqu, tarif tiket kereta bandara itu sebesar Rp70.000. Nah kereta bandara yang saya naiki ini ternyata cuma Rp5.000 dan nama keretanya KAI Bandara Premium, sedang yang saat ini terlebih dulu ada adalah KAI Bandara Executive.


Wahh...dengan 5k aja udah bisa naik kereta sampai bandara Soekarno Hatta, itu sih murah banget. Tanpa ragu lagi saya pun menaiki kereta bandara tersebut. Tapi sebelumnya saya melihat jadwal keberangkatannya, karena tidak semua jadwal menyediakan layanan KAI Bandara Premium ini. Berikut harga dan rute dari KAI Bandara Premium :

  • Rute Bandara Soekarno-Hatta - Stasiun Duri/BNI City/Manggarai dan sebaliknya: Rp30.000 
  • Rute Bandara Soekarno-Hatta - Stasiun Batu Ceper dan sebaliknya: Rp25.000 
  • Rute selain Bandara Soekarno-Hatta (antara Stasiun Manggarai, BNI City, Duri, dan Batu Ceper): Rp5.000



Untuk jadwal dari ke tiga harga tersebut juga berbeda-beda ya, sob. Jadi gak semua jadwal keberangkatan menetapkan ketiga harga tersebut, tapi ada jadwal tertentu. Khusus untuk rute dengan harga 5k ada di jam-jam 06.07, 08.37, 11.07, 13.37 dan 16.07 WIB. Berhubung acara seminar saya mulai jam 8.00, saya pun menaiki kereta bandara yang jam 06.07 WIB, perjalanan dari stasiun Manggarai menuju stasiun Batuceper memakan waktu sekitar 44 menit. Termasuk cepet, kan? Coba kalo saya naik bus atau mobil duuh gak kebayang deh lama belom macetnya dan ongkosnya juga jadi lebih mahal.


Oiya..saya membeli tiket kereta bandara ini langsung di stasiun Manggarai. Sesampainya di stasiun Manggarai, saya mentap masuk ke stasiun menggunakan kartu emoney yang saya punya atau bisa juga membeli di loket yang tersedia. Berhubung masih dalam situasi pandemi, jadi sebelum memasuki stasiun petugas memeriksa suhu tubuh dan serifikat vaksin, juga harus memakai masker ganda. Jadi prokes tetap dilaksanakan, ya sob.

Setelah itu saya menuju lantai 1 untuk membeli tiket kereta bandara di mesin yang sudah disediakan dengan memilih jadwal keberangkatan yang diinginkan. Untuk pembayaran tiket kereta bandara ini semuanya cashless ya, sob..nah saya menggunakan pembayaran dengan kartu debit. Setelah selesai maka keluarlah tiketnya dan menunggu hingga petugas mengumumkan bahwa kereta sudah tersedia di lantai 1. Ruang tunggu penumpang di stasiun Manggarai khusus penumpang kereta bandara juga nyaman lho. Berbagai fasilitas tersedia, mulai dari mushola, toilet, stop kontak untuk mencharge gadget kita, bahkan ada juga showcase minuman yang dapat kita beli.


KAI Bandara Premium ini memang berbeda dari KAI Bandara Executive dari harga tiket dan komposisi tempat duduknya aja, kalo dari kecepatan sih sama aja. KAI Bandara Premium ini tempat duduknya berderet ke samping seperti tempat duduk yang ada di commuter line atau MRT dan LRT. Walau begitu fasilitas pendukungnya cukup mewah lho, selain berpendingin udara, bagasi di bagian atas, juga ada colokan di tiap bangku penumpang. Jadi buat kaum yang gak bisa jauh-jauh dari colokan kayak saya sih membantu sekali kereta bandara ini. Untuk toilet juga disediakan lho, jadi gak usah kuatir buat yang ingin BAK atau BAB selama perjalanan.

Baca juga: Hotel Front One Cabin Sunter, Rekomendasi hotel untuk smart dan budget traveller


Untuk perjalanan pulang ke Manggarai, saya kembali menggunakan kereta bandara ini dari stasiun Batuceper dan membeli tiketnya sama seperti yang saya lakukan di stasiun Manggarai dengan harga tiket yang sama yaitu 5k. Total perjalanan hari itu dengan kereta bandara 10k pulang pergi. What a journey! 


Buat yang mau mencoba naik KAI Bandara Premium ini sepertinya sekarang ini sudah tidak beroperasi lagi, karena waktu itu masih masa uji coba, yah sayang ya. Padahal udah murah, cepet lagi..membantu banget buat yang punya tujuan jarak jauh tapi dengan transportasi yang nyaman. Namun begitu sobat mlaqumlaqu masih bisa kok menggunakan kereta bandara dengan penyesuaian tiket sekarang ini. Tadi sih iseng saya cek di webnya KAI Bandara dari stasiun Manggarai ke stasiun Batuceper sebesar 10k. Masih termasuk terjangkau juga lho, sob. Tertarik untuk mencoba juga?



Weekend Getaway, One day Trip to Merak hanya 9k, Bisa!!

Halo sobat mlaqumlaqu, walau pandemi belum juga pergi tapi keinginan untuk melakukan perjalanan menjadi wishlist banyak orang. Begitu juga dengan saya nih, sob.. pengen banget bisa solo travelling lagi seperti sebelum pandemi. Yah gak perlu jauh-jauh lah, yang penting bisa melepaskan rasa bosan akibat mager di rumah aja.

Beberapa waktu lalu saya pernah kepikiran untuk travelling ke Merak tapi menggunakan kereta. Setau saya memang ada kereta lokal dengan tujuan Merak dari Rangkasbitung. Beberapa kali dalam perjalanan saya mengunjungi Nayla di BSD saya sering melihat commuter line dengan tujuan Rangkasbitung. Nah dari Rangkasbitung itu ternyata ada kereta lokal menuju Merak. Walau sempat tidak beroperasi karena pandemi, tapi Alhamdulillah sejak tanggal 22 September 2021 lalu kereta lokal Merak-Rangkasbitung ini sudah beroperasi lagi. Yeay...!!

Start dari stasiun Manggarai...cuusss

Saking pengennya nih jalan dan gabut juga, yah udahlah saya putuskan untuk melakukan perjalanan one day trip ke Merak weekend ini. Gak perlu pake nginep sih, PP alias pulang pergi aja toh cuma sekedar pengen menuntaskan penasaran akan kereta lokal Merak ini.

Pagi jam 8 saya memulai perjalanan dengan menaiki commuter line dari stasiun Manggarai. Senangnya pintu Barat stasiun Manggarai sudah mulai dibuka jadi semakin memperpendek jarak tempuh saya dari rumah ke stasiun, cukup dengan jalan kaki. Sebelum memasuki stasiun petugas memeriksa sertifikat vaksin bahwa saya sudah divaksin sebagai syarat melakukan perjalanan dan tentunya juga harus menggunakan masker ganda. Kalo mau praktis kalian bisa menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan scan barcode di pintu masuk dan menunjukkan hasil scan pada petugas.


Setelah mentap kartu masuk, saya bergegas menuju jalur 6 di mana commuter line tujuan Tanah Abang tiba. Oiya untuk menuju stasiun Rangkasbitung, kita harus menuju stasiun Tanah Abang agar dapat melanjutkan perjalanan dengan commuter line tujuan Rangkasbitung. Setiba di Tanah Abang kita harus berpindah ke jalur atau peron 5 untuk menunggu commuter line yang menuju Rangkasbitung. Namun hari itu jalur atau peron 5 sedang ada perbaikan jadi di pindah ke jalur atau peron 6. Dari stasiun Manggarai ke stasiun Tanah Abang hanya melewati 2 stasiun yaitu stasiun Sudirman dan stasiun Karet baru tiba di stasiun Tanah Abang.

Sesampai di stasiun Tanah Abang sudah tersedia 2 kereta yang menunggu, yaitu satu dengan tujuan Tanah Abang-Serpong, satu lagi dengan tujuan Tanah Abang-Rangkasbitung. Oiya untuk memastikan kereta tujuan Rangkasbitung, sebelumnya saya sudah mencari tau jadwal keberangkatan melalui web Kereta Api Indonesia. 

Perjalanan dari stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung kurang lebih ditempuh selama 2 jam dengan melakukan pemberhentian di beberapa stasiun mulai dari stasiun Palmerah, Kebayoran,  Pondokranji, Jurangmangu, Sudimara, Rawabuntu, Serpong, Cisauk, Cicayur, Parungpanjang, Cilejit, Daru, Tenjo, Tigaraksa, Cikoya, Maja, Citeras dan stasiun terakhir Rangkasbitung. Saat itu saya mendapat jadwal keberangkatan pukul 9.30 WIB. Perjalanan yang cukup panjang namun dengan kondisi kereta yang nyaman membuat perjalanan tidak terlalu melelahkan. Apalagi jumlah penumpang juga masih dibatasi dan menjaga jarak.

Transit pertama di stasiun Rangkasbitung langsung menikmati mie ayam Uun

Jam menunjukkan pukul 11.39 WIB ketika commuter line tiba di stasiun Rangkasbitung. Berhubung hari sudah siang dan mendekati waktu makan siang, saya putuskan untuk keluar stasiun Rangkasbitung dan mencari tempat makan siang. Oiya, kereta lokal menuju Merak yang akan berangkat siang itu jadwalnya jam 13.50 WIB, masih cukup waktu untuk saya mencari makan siang sebelum melanjutkan menaiki kereta lokal Merak.

Atas rekomendasi teman, saya mencari makan siang yang tidak begitu jauh dari stasiun. Berhubung saya penggemar mie ayam dan teman menyarankan saya untuk mencoba mie ayam Uun yang terkenal dan termasuk mie ayam legend di Rangkasbitung. Untungnya lokasi mie ayam Uun ini tidak begitu jauh dari stasiun, kurang lebih 500 meter, maka saya putuskan untuk berjalan kaki saja berbekal google maps.

Gak sampe 15 menit berjalan kaki, saya tiba di lokasi mie ayam Uun yang terkenal seantero Rangkasbitung. Untungnya lagi cuaca sedang bersahabat jadi gak terlalu panas. Tiba di lokasi mie ayam Uun yang berada di pinggir jalan Rt. Hardiwinangun No. 34, tempatnya memang tidak begitu besar tapi saya lihat sudah banyak pengunjung yang datang. Kabarnya mie ayam Uun ini sudah ada sejak tahun 1970 dan beroperasi mulai pukul 9.00-21.00WIB.


Saya hanya memesan setengah porsi mie ayam bakso yang dibandrol harga Rp15.000. Untuk yang ingin porsi lebih bisa memesan porsi satu dan tentunya dengan harga berbeda. Menurut saya cita rasa mie ayam Uun ini cukup kenyal dan lembut, kuah dari dagingnya berasa gurih, baksonya juga lembut, cukuplah porsi setengah ini untuk menu makan siang saya ditemani sebotol air mineral. Total Rp20.000 untuk setengah porsi mie ayam bakso dan air mineral.

Melihat jam di tangan menunjukkan pukul 12.20 WIB, awalnya saya hendak berkunjung ke museum Multatuli atau perpustakaan Saidjah Adinda. Tapi saya gak mau berspekulasi nantinya akan berlama-lama di kedua tempat tersebut sementara saya masih harus melanjutkan perjalanan ke Merak. Akhirnya saya putuskan untuk menunda kunjungan ke dua tempat tersebut.

Baca juga : Berkunjung ke Perpusnas di Masa Pandemi

Kereta lokal Merak hanya 3k, wow!!

Memutuskan untuk kembali ke stasiun Rangkasbitung dengan berjalan kaki, saya sempat kepikiran satu saat nanti akan kembali lagi ke sini untuk mengeksplore Rangkasbitung. Apalagi saya juga belum pernah mengunjungi suku adat Baduy yang lokasinya berada di sekitar Rangkasbitung ini.

Kereta lokal Merak yang akan saya naiki siang itu jadwalnya pukul 13.50 WIB, setiba di stasiun saya lihat sudah banyak calon penumpang yang menunggu dan kebanyakan anak muda dengan rombongannya. Oh iya ya...hari itu hari Sabtu dan weekend pula, banyak yang memanfaatkan waktu untuk berlibur.


Oiya sobat mlaqumlaqu, saya sempat kaget ketika mengetahui bahwa tiket kereta lokal Merak ini cukup terjangkau harganya, hanya Rp3.000 per orang per tiket. Murah kan? Tadinya saya pikir harga tiketnya itu sebesar Rp3.000 untuk per stasiun perhentian, ternyata harga itu sudah sampai tujuan akhir kereta yaitu stasiun Merak. Wow!! Dengan harga tersebut, kereta yang saya naiki cukup bagus dengan adanya fasilitas pendingin ruangan dan juga colokan untuk mencharge gadget yang kita bawa.  Buat saya yang ga bisa jauh-jauh dari colokan ini sih sangat membantu sekali. Untuk tiket kereta lokal Merak ini selain bisa beli on the spot di loket, kita juga bisa memesannya melalui web atau aplikasi Kereta Api Indonesia.

Untuk pengaturan tempat duduknya berhubung masih pandemi, posisi tempat duduk tidak terisi penuh. Petugas juga memeriksa suhu tubuh, sertifikat vaksin yang kita punya dan menggunakan masker ganda sebelum masuk. Jadi untuk anak-anak dibawah usia 12 tahun yang belum vaksin memang tidak bisa menaiki kereta lokal Merak ini.

Perjalanan 2 jam menuju stasiun Merak tidak terasa karena sepanjang perjalanan saya disuguhi pemandangan persawahan yang jarang saya temui di Jakarta. Amazing banget, dengan modal tiket Rp9.000 tapi bisa sampai ke Merak...apalagi letak pelabuhan Merak juga berdekatan dengan stasiun Merak jadi kalo mau lanjut nyebrang ke Lampung pun juga bisa. Next travelling kayaknya boleh nih lanjut sampai ke Lampung.

Baca juga : Pesona Indonesia di Lampung Krakatau Festival 2019


Buat kalian yang mau mencoba ke Merak dengan menggunakan kereta, bisa lho dicoba cara saya ini. Untuk jadwal perjalanan kereta dari Rangkasbitung-Merak terdapat pilihan mulai dari pukul 04.55, 07.25, 09.55, 13.50, 16.25, 18.55, 21.25 WIB. Sedangkan untuk jadwal perjalanan kereta sebaliknya dari Merak-Rangkasbitung tersedia pukul 04.50, 07.20, 09.50, 12.20, 16.20, 18.50, 21.20 WIB. Perlu diingat nih sobat mlaqumlaqu, buat yang masih melanjutkan perjalanan dengan commuter line harus memastikan jam tiba kereta lokal Merak ini dengan jadwal terakhir commuter line di stasiun Rangkasbitung. Jangan sampai kalian ketinggalan commuter line karena tidak mengepaskan jadwal sebelumnya.


Yuk kita mlaqumlaqu jelajah nusantara tercinta.